DELINEASI KAWASAN |
Delineasi kawasan telah ditetapkan yaitu di sepanjang Sungai Teluk Selong dengna luas kawasan sekitar 60 Ha
GAMBARAN LOKASI |
POTENSI KAWASAN
- Wilayah merupakan cagar budaya, berpotensi sebagai wisata local maupun internasional, sehingga sengat berpengaruh terhadap perkembangan Kabupaten Banjar.
- Memiliki peluang ditata karena fasade bangunan pada koridor dapat memberikan pencitraan terhadap Kawasan Martapura, Kabupaten Banjar.
- Adanya rumah tradisional sebagai asset budaya yang dimiliki oleh kawasan Teluk Selong.
- Masih banyaknya peminat dan sekolah sekolah berbasis islam/ pesantren di kalangan masyarakat Martapura, sehingga kawasan berpotensi unruk dikembangkan sebagai kawasan pusat pendidikan Islam.
- Terdapat cagar budaya makam Syekh Muhammad Arsyad Al-banjari yang selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai kota dan kalangan. Makam potensial sebagai pusat wisata religi di Kalimantan Selatan
PERMASALAHAN KAWASAN
- Potensi kawasan wisata yang memiliki nilai sejarah dan cagar budaya memicu perkembangan sekitar dengan cepat. Ini berdampak pada perubahan fungsi lahan dari nonkomersil / perumahan menjadi komersil sangat cepat berdampak pada penghadiran suasana ruang (space) yang tidak berjatidiri, hiruk pikuk, tidak teratur, semrawut;
- Bangunan dibangun tidak memperhatikan jarak bangunan, sempadan, set-back, sehingga mengganggu aliran udara ke dalam bangunan dan mengganggu iklim mikro serta mengganggu pandangan / view pada townscape-nya secara visual.
- Karakter kawasan permukiman tradisional tidak terepresentasi baik. Bangunan rumah tradisional berubah bentuk dan fungsi Bangunan rumah tradisional yang ada kondisinya buruk mengalami kerusakan bahkan sudah hancur di makan usia.
- Tema kawasan permukiman tradisional kabur oleh bangunan modern yang tanpa ornamen arsitektur tradisional
- Alih fungsi bangunan tradisional tinggi. Penduduk memilih untuk mengubah bangunan atau rumahnya dalam bentuk yang modern karena dipandang bangunan modern lebih murah, tahan lama dan mudah dalam pemeliharaannya. Selain itu juga untuk pembangunan rumah adat diperlukan bahan baku berupa kayu ulin yang pasokannya saat ini relatif terbatas dan mulai dilindungi oleh pemerintah sehingga harga beli kayu ulin relatif tinggi dan memerlukan perizinan khusus dalam pemanfaatannya.
- Lansekap kurang peka dalam pemanfaatan dan perawatannya sebagai elemen penegas struktur ruang kawasan sekaligus sebagai elemen pencipta urban amenity (kenyamanan kota). Parabot jalan, penanda dan pagar kurang terkoordinasi baik bentuk maupun penempatannya, terutama dalam menggali kekayaan warisan budaya lokal dan tradisional.
- Sebagian masyarakat yang tinggal pada permukiman tradisional masih memegang keyakinan serta mempertahankan adat dan budaya tradisional. Namun dengan masuk dan berkembangnya kebiasaan dan kebudayaan yang lebih modern, terjadi penyerapan dan penggunaan kebiasaan modern oleh masyarakat, terutama generasi muda pada permukiman tradisional ini
3. KEMAJUAN PEKERJAAN
Pada tahap ini pekerjaan dalam tahap pendahuluan yaitu berupa langkah-langkah kerja tahap pencarian informasi terkait bahan analisis.
Pada tahap ini pekerjaan dalam tahap pendahuluan yaitu berupa langkah-langkah kerja tahap pencarian informasi terkait bahan analisis.
Sampul Laporan |
No comments:
Post a Comment